Fiqih Iqtishad Sebagai Sumber Pengembangan Ekonomi Dan Keuangan Islam


Abstract
Artikel ini bertujuan untuk mengetahui peran fiqih iqtishad sebagai sumber pengembangan ekonomi dan keuangan Islam, serta implikasinya dalam konteks hukum Indonesia, dengan menggunakan metode penulisan kualitatif pendekatan studi kepustakaan. Fiqih iqtishad merupakan pemahaman ekonomi yang merujuk pada nilai Alquran dan As-Sunnah, berasaskan keseimbangan, keadilan, dan kebenaran. Ilmu ushul fiqih dan kaidah fiqih memiliki peran penting bagi proses ijtihadi sebagai pijakan dan solusi hukum dalam mengeluarkan fiqih iqtishad maupun fatwa ekonomi syariah yang bersifat dinamis dan relevan dengan kebutuhan di era modern. Implikasi Fiqih iqtishad yang menjadi sumber pengembangan ekonomi dan keuangan Islam yakni penerapan hukum Islam yang dipositifikasi menjadi peraturan perundang-undangan Indonesia, dalam upaya penguatan hukum materiil ekonomi syariah yang melahirkan hukum Islam positif.
Downloads
References
[2] Y. Aryanti, “Reformulasi Fiqh Muamalah Terhadap Pengembangan Produk Perbankan Syariah,” JURIS (Jurnal Ilm. Syariah), vol. 16, no. 2, hal. 149–157, 2017, doi: 10.31958/juris.v16i2.968.
[3] R. A. Masse, Fiqih Ekonomi Dan Keuangan Syariah, Antara Realitas Dan Kontekstual. Yogyakarta: TrustMedia Publishing, 2015.
[4] M. Pudjihardjo dan N. F. Muhith, Fikih Muamalah Ekonomi Syariah. Malang: UB Press, 2019.
[5] Y. I. Fauzia dan A. K. Riyadi, Prinsip Dasar Ekonomi Islam Perspektif Maqashid Al-Syariah. Jakarta: Kencana, 2014.
[6] A. Byarwati dan T. Sawarjuwono, “Ekonomi Islam Atau Iqtishad?,” IMANENSI J. Ekon. Manaj. dan Akunt. Islam, vol. 1, no. 1, hal. 14–24, 2019, doi: 10.34202/imanensi.1.1.2013.14-24.
[7] S. Andri, Hukum Ekonomi Syariah Dan Fiqh Muamalah Di Lembaga Keuangan Dan Bisnis Kontemporer. Jakarta: Prenadamedia Group, 2919.
[8] J. Miharja, “Ushul Fikih Bagi Pengembangan Hukum Ekonomi Syariah,” El-Hikam, vol. 7, no. 1, hal. 135–158, 2014.
[9] W. G. A. Wahid, “Posisi Ushul Fikih dalam Metodologi Ekonomi Islam,” Muqtasid J. Ekon. dan Perbank. Syariah, vol. 5, no. 1, hal. 1–21, 2014, doi: 10.18326/muqtasid.v5i1.1-21.
[10] M. A. R. Wahid, “Peran Kaidah Fiqh Terhadap Pengembangan Ekonomi Islami,” El-jizya J. Ekon. Islam, vol. 4, no. 2, hal. 219–236, 2017, doi: 10.24090/ej.v4i2.2016.pp219-236.
[11] M. Mufid, Kaidah Fikih Ekonomi Dan Keuangan Kontemporer. Jakarta: Prenadamedia Group, 2019.
[12] D. Ibrahim, Al-Qawa’id Al-Fiqhiyah (Kaidah-Kaidah Fiqih). Palembang: CV. Amanah, 2019.
[13] F. Syarif, “Perkembangan Hukum Ekonomi Syariah di Indonesia,” Pleno Jure, vol. 8, no. 2, hal. 1–16, 2019, doi: 10.37541/plenojure.v8i2.38.
[14] N. Hasnita, “Politik Hukum Ekonomi Syari’ah di Indonesia,” LEGITIMASI J. Huk. Pidana dan Polit. Huk., vol. 1, no. 2, hal. 108–124, 2017, doi: 10.22373/legitimasi.v1i2.1430.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.