Karakteristik Sharia Compliance dalam Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah di Indonesia

  • Fiska Silvia Raden Roro Departemen Hukum Islam, Fakultas Hukum, Universitas Airlangga
Abstract views: 838 , PDF downloads: 446
Keywords: non-sharia compliance, dispute settlement, sharia econimics, non sharia compliance, penyelesaian sengketa, ekonomi syariah

Abstract

Abstract
According to Article 1 point 12 of Law no. 21 of 2008 Law no. 21 of 2008 concerning Sharia Banking (The State Gazette of 2008 No. 94, Additional to the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 4867) explains that Sharia Principles are the Principles of Islamic Law in banking activities based on Fatwas issued by institutions that have a rule of agreement under Islamic law between the Bank And other parties for the storage of funds and / or financing of business activities or other activities declared in accordance with sharia. In a business transaction, it is necessary that the principle of kafah itself is meaningful from the beginning of the contract signing until the end of its implementation then subject itself to sharia, as well as its dispute settlement instrument in case of a sharia economic dispute in the future. In the development of the world economy, in some countries begin to appear to the needs of the community of Islamic law (sharia) to contribute as a law that regulates a contract (making Islamic financial documents) to become the legal basis in the settlement of a sharia economic dispute.
On the other hand, legal reform in the field of Islamic economic event law seems to be done in order to contribute the rule of law in some respects with a view to fix it. The parties who have contact with the shari'ah contract expect sharia compliance principles or submission to sharia compliance applied to the settlement of sharia dispute with detailed arrangement and shar'i (the appropriate legal rules according to Islamic sharia / syariah perspective).At the end of December, on December 22, 2016, the Chief Justice of the Supreme Court of the Republic of Indonesia signed the Supreme Court Regulation No. 14 of 2016 concerning Procedures for the Settlement of Disputes on Sharia Economics. Perma no. 14/2016 is still lack  from the expectations of the parties who have submitted themselves to the sharia law and want to settle the dispute according to shari'ah (shar'i) and kaffah, it  indicated Non Sharia Compliance. Therefore, this article will discuss the concept of sharia compliance on the settlement of sharia disputes, as well as will be discussed related to the still non-sharia compliance on the settlement of sharia disputes in Indonesia.


Abstrak
Pengaturan terkait prinsip syariah di Indonesia, diatur pada Pasal 1 angka 12 Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah (Tambahan Lembaran Negara Tahun 2008 No. 94, Tambahan Lembaran Negara No. 4867) menjelaskan bahwa Prinsip Syariah adalah Prinsip Hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan Fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara Bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah. Dalam suatu transaksi bisnis diperlukan prinsip kafah itu sendiri yang berarti sejak awal penandatanganan kontrak hingga akhir pelaksanaanya maka menundukkan diri pada syariah, termasuk pula instrumen penyelesaian sengketanya jika terjadi sengketa ekonomi syariah  di kemudian hari. Pada perkembangan ekonomi dunia, di beberapa negara mulai nampak akan kebutuhan masyarakat atas perangkat hukum Islam (syariah) untuk  berkontribusi sebagai hukum yang mengatur suatu kontrak (pembuatan dokumen keuangan syariah) hingga menjadi landasan hukum dalam penyelesaian suatu sengketa ekonomi syariah. Di sisi lain, reformasi hukum di bidang hukum acara ekonomi syariah nampaknya memang harus dilakukan dalam rangka menyumbangkan aturan  hukum dalam beberapa hal dengan maksud untuk memperbaikinya. Para pihak yang telah bermuamalah dengan akad syariah berharap prinsip kepatuhan sesuai syariah atau ketundukan pada syariah (sharia compliance) diterapkan pada penyelesaian sengketa syariah yang dilengkapi  pengaturan secara rinci dan syar’i  (aturan hukum yang sesuai menurut perspektif syariah/ hukum Islam). Pada akhir Desember lalu, tepatnya Tanggal 22 Desember 2016, Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia menandatangani Peraturan Mahkamah Agung No. 14 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah. Jauh panggang dari api, Perma No. 14/2016 ini ternyata masih jauh dari harapan para pihak yang telah menundukkan diri pada akad syariah dan ingin menyelesaikan sengketa sesuai syariah (syar’i) dan kaffah, dikarenakan beberapa hal terindikasi Non Sharia Compliance. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas terkait konsep  sharia compliance  pada penyelesaian sengketa syariah, di samping juga akan membahas terkait dengan masih adanya  non sharia compliance pada penyelesaian sengketa syariah di Indonesia.


Downloads

Download data is not yet available.

References

Daftar Bacaan

BUKU

Glenn, H.Patrick,Legal Traditions of The World, 4th Edition, Oxford University Inc. Newyork,

Hutchinson, Terry, Research and Writing in Law, 1st ed, Thomson Legal & Regulatory Limited,

Sidney, Autralia, 2002.

Miru, Ahmad, Perjanjian dan Perancangan Perjanjian, ed.1, Radja Grafindo Persada,Jakarta,

Reed, Lucy et al, Guide to ICSID Arbitration 1, Kluwer Law International, 2004.

Saleem,Muhammad Yusuf, Islamic Commercial Law, John Wiley and Sons Singapor,Pte. Ltd,

Singapore,2013.

Subhan, Hadi, Hukum Kepailitan, Prinsip, Norma dan Praktik di Pengadilan ,Kencana Prenada

Media Group, Jakarta,2008.

Sjahdeni, Sutan Remi, Kebebasan Berkontrak dan Perlindungan Hukum Seimbang bagi Para

Pihak dalam Perjanjian Kredit Di Indonesia, Institut Bankir Indonesia, Jakarta, 1993.

Thalib,Prawitra, Syariah : Konsep dan Hermeneutika, Shareat, FHUA dan Lutfansah Mediatama,

Surabaya, 2013.

MAJALAH/JURNAL

Abdullah, Nurhidayah, Good Faith, Fair Dealing and Disclosure Requirements in Hire-Purchase

Contract in Malaysia: Islamic and Conventional Perspectives, Journal of Islam in Asia, Vol. 6, No. 1 July 2009.

Andi, Fariana, Peran Stategis Pengadilan Agama Dalam Penyelesian Sengketa Ekonomi Syariah,

Al-Ihkam, Vol 10 No 2, 2015.

Ansari, Abdul Haseeb dan Salman, R.K., Human Rights, Human Dignity and Justice: The Islamic

Perspective, Journal of Islamic Law Review, Vol. 7, No. 1, June 2011.

Amalia et al, Analisis Yuridis Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Pada Bank Syariah (Studi

pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk di Kota Medan), USU Law Journal, 2013.

Ayuni, Risca Fitri et al, Role Of Religion Motives And Brand Image Towards Consumer

Satisfaction And Consumer Loyalty Of Islamic Banking, The International Journal of

Accounting and Business Society Vol. 23, 2015.

Busch, Danny et al, The Principles of European Contract Law and Dutch Law : Commentary, Kluwer Law International, Vol.2,2002.

Colón, Julio C, Choice of Law and Islamic Finance, Texas International Law Journal,Vol.46,

Feneer, R. Michael, Social Engineering Through Shari’a: Islamic Law And State-Directed Da’wa

In Contemporary Aceh , Indonesia law Review, Vol. 3,2013.

Hasan, Aznan et al, The Application of Choice of Law and Choice of Forum Clauses to Islamic

Banking and Financial Cross Border Transactions, Australian Journal of Basic and Applied Sciences, 6(11), 2012.

Jaafar,Imani, Practical Islamic Estate Planning: A Short Primer , Mitchell Hamline Law Review,

Volume 42, 2016.

Majalah Peradilan Agama, Edisi 8 Desember 2015, www.badilag.net, diakses pada tanggal

September 2016.

Mo, Omar T., “Sharia-Compliant Wills: Principles, Recognition, And Enforcement”, New York

Law School Law Review, Vol.13, 2012.

Mohamad, Tun Abdul Hamid ,The Need for Shariah-Compliant Law of Choice for Islamic Finance

Transactions, The Law Review ,2012.

Rehman,Javaid,The Sharia, Islamic Family LawsAnd International Human Rights Law:

Examining The Theory And Practice Of Polygamy And Talaq, International Journal of Law, Policy and the Family , Vol.21, 2007.

Smolik, Andrew, Effect of Shari'a on the Dispute Resolution, Journal of Dispute Resolution, Vol.

, Issue 1, Article 8, 2010.

Triyanta, Agus, Implementasi Kepatuhan Syariah dalam Perbankan Islam (Syariah) (Studi

Perbandingan antara Malaysia dan Indonesia), Jurnal Hukum No. Edisi Khusus Vol. 16,

Oktober 2009.

Widjajati,Edrna, Penyelesaian Sengketa Kepailitan Ahkam: Vol. XV, No. 1, Januari 2015.

Wijaningsih, D, Access To Justice Nasabah Perbankan Syariah Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 93/PUU-X/2012 - ejournal.undip.ac.id.

William, Arsani, An Unjust Doctrine of Civil Arbitration: Sharia Courts in Canada and England, Stanford Journal of International Relations, Vol. XI No. 2, 2010.

Zahid, Anowar, dan Ali, Hasani Mohd, Shari’ah As A Choice Of Law In International Islamic

Financial Contracts:Shamil Bank Of Bahrain Case Revisited,US-China Law Review

Vol.10,2013.

PERMA

Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008 Tentang Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah.

Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 14 Tahun 2016 Tentang Tata Cara

Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah.

UNDANG-UNDANG

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1989 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 3400).

Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban

Pembayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 131, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4443.

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun

tentang

Peradilan Agama (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 22, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4611).

Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah (Tambahan Lembaran Negara

Tahun 2008 No. 94, Tambahan Lembaran Negara No. 4867).

Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban

Pembayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4443).

PUTUSAN PENGADILAN

Putusan Kepailitan No:7/Pailit/2011/PU.Niaga Jakarta Pusat jo Putusan Mahkamah Agung

Republik Indonesia No:346F/PDT.SUS/2011.

Putusan Pengadilan Negeri Malang No. 211/PDT.G/2013/PN.MLG tentang Eksekusi obyek hak

tanggungan pembiayaan murabahah pada salah satu bank syariah.

DISERTASI

Thalib,Prawitra,Prinsip Syariah dalam Pengakuan dan Perlindungan Hak Asasai Manusia: Kontribusi syariah dalam Upaya Penegakan dan Perlindungan Hak Asasi Manusia, Program Doktor Universitas Airlangga,2013.

Usanti, Trisadini Prasastinah,Karakteristik Prinsip Kehati-hatian pada Kegiatan Usaha di Perbankan Syariah,Program Doktor Universitas Airlangga, 2010.

Wibowo,Basuki Rekso,Arbitrase sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Perdagangan di Indonesia,Program Doktor Universitas Airlangga, 2004.

INTERNET

Abdullah Tri Wahyudi, Kekuasaan Peradilan Agama (Pasca UU No.3/2003 dan UU No. 50/2009,

http://advosolo.wordpress.com/category/hukum/peradilan-agama/

Saleh,Alex, The Choice of Law and Dispute Settlement Resolution in Islamic Cross Border Finance Transactions, Islamic Financial News, 2011, Vol.8, issue 20. http://www.tamimi.com/en/magazine/law-update/section-7/august-september-1/the-choice-of-law-and-dispute-settlement-resolution-in-islamic-cross-border-finance transactions.html

Published
2017-08-07
How to Cite
Raden Roro, F. S. (2017). Karakteristik Sharia Compliance dalam Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah di Indonesia. Jurnal Hukum Ekonomi Islam, 1(1), 108-143. Retrieved from https://jhei.appheisi.or.id/index.php/jhei/article/view/9